MENGULAS SEBUAH KARYA NOVEL “ API TAUHID”, IDENTITAS BUKU , ORIENTASI, SINOPSIS , ANALISIS ,EVALUASI /PENILAIAN
MENGULAS SEBUAH KARYA NOVEL “ API TAUHID”
1.
IDENTITAS BUKU
Judul : Api Tauhid
Penulis : Republika
Tebal Halaman : 573
Halaman
Cetakan : IX
Tahun 2015
2.
ORIENTASI
Api Tauhid merupakan salah satu novel yang ditulis oleh
Novelis No. 1 Indonesia yaitu HABIBURAHMAN EL SHIRAZY yang
dinobatkan oleh INSANI UNIVERSITAS DIPONEGORO Semarang,
pada tahun 2008. Beliau juga ditahbiskan oleh harian Republika sebagai TOKOH PERUBAHAN INDONESIA 2007.
Novel ini mengangkat
kisah sejarah Badiuzzaman Said Nursi yang dihidangkan melalui Perjalanan Wisata
Ruhani Enam Pemuda. Penulis mengagumi Badiuzzaman Said Nursi akhlaknya yang
terpuji dan karya Masterpiece-nya yakni Rasa’ilun
Nur. Novel ini juga ditulis karena dilatarbelakangi tawaran dari Ustadz asal
Turki Hasbi Sen, seorang Thullabun Nur (sebutan
untuk para penghayat Risalah Nur) yang mengajak penulis berkeliling Istanabul.
Dalam proses pengerjaan Novel ini, penulis banyak didampingi rujukan-rujukan
terpercaya maupun Novel tentang Badiuzzaman Said Nursi yang pernah ditulis oleh
Abdul Latip Talib (Malaysia) dan Salim Mahmud Salim (mesir). Novel ini banyak
mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.
3.
SINOPSIS
Novel ini menceritakan
tentang seorang Fahmi (Mahasiswa Postgraduate di Universitas Islam Madinah)
yang sedang ditimpa kegelisahanakibat permintaan perceraian yang menyangka pernikahan
sirinya dengan Nuzula akan berakhir begitu cepat tanpa mengetahui sebab
tuntutan tersebut. Dia menghibur diri dengan beriktikat di Masjid Haram dan
bertekad mmenyelesaikan 40 kali Khataman membaca Al-Qur’an, ia sapaih jatuh
pingsan.
Demi membantu mengobati
hati Fahmi, Hamzah mengajaknya pergi mudik ke kampung halamanya ke Turki. Sejak
saat itu mereka mulai melakukan Wisata Ruhani bersama Subkhi, Emel, dan juga
Eysel.
Selama di turki Hamza
secara tidak resmi menjadi Tour Guide spesial untuk menjelaskan
jejak-jejak heroisme dari Badiuzzaman Said Nursi. Badiuzzaman merupakan gelas
yang diberikan Said karena ia merupakan sosok jenius, ulama yang memiliki
hafalan luar biasa dan menjadi keajaiban zamannya. Di usia yang baru 15 tahun,
Said Nursi telah menguasai ilmu mereka yang berumur 30 bahkan 40 tahun. Ia
mampu menghafalkan Al-Qur’an dalam waktu 20 hari.
Selain fokus mempelajari
ilmu agama, Badiuzzaman Said Nursi juga sangat keras menentang Rezim Mustapa Kemal.
Tindakan itu membuatnya diasingkan di beberapa wilayah, ia juga dijebloskan ke
dalam penjara berkali-kali, namu semangatnya tidak pernah padam. Ia terus
menyuluhkan Api Tauhid melalui pedang yang tidak nampak, yaiut Pedang Risalah
Nur.
Penelusuran jejak
Sejarah Badiuzzaman Said Nursi juga dikombinasikan dengan pasang surut cinta
Fahmi kepada Nuzula maupun kedatangan Eysel.
4.
ANALISTIS
a.
Unsur
Intrinsik
1) Tema
Tema
yang terdapat dalam Novel ini adalah Historical,
Spiritual dan Romance.
2) Alur atau
Jalan Cerita
Alur atau Plot yang terdapat dalam Novel ini adalah
alur campuran, yakni menggabungkan antara alur maju dan alur mundur. Misalnya
alur maju terdapat dalam kalimat “Siang nanti, kita jalan-jalan melihat-lihat
Kota Kayseri”. Kemudian alur mundur tedapat dalam kalimat “ Pada bulan Maret
1960, Fakirullah Mollazade mendengar kabar Said Nursi datang ke Urfa dalam
kondisi sakit”.
3) Latar atau
Setting
Latar atau Setting yang tedapat dalam Novel ini
terdiri dari latar tempat , latar waktu, dan latar suasana.
a) latar
tempat meliputi Istanbul yaitu kota :
·
Kayseri
·
Gaziantep
·
Sanlilirta
·
Akcaterkir
·
Konya
·
Isparta
·
Barta
·
Madinah
·
Mekkah
·
Lumajang
b) latar waktu
meliputi :
· Pagi hari
· Siang hari,
dan
· Malam hari
c) latar
suasana dalam Novel ini berselimut decah kagum namun dikelilingi ras malu
dibandingkan dengan kondisi umat masa kini.
4) Penokohan
a) Fahmi :
Religius, penuh perhatian, dan setia.
b) Nuzula :
Labil, Namun mudah menerima hidayah.
c) Aysel :
Sekidit acuh, suka berterus terang
d) Hamza :
Pintar
e) Subki :
Humoris
f) Emel :
Pintar dan Pemalu
g) Tokoh tambahan : Bapak & Ibu Fahmi, Rammi (Adik Fahmi),
Kyai Arselan (Ayah Nuzula),
Carios (Mantan pacar Ayles)
5) Sudut
Pandang
Sudut pandang dalam Novel ini penulis sebagai orang
ketiga (Penulis sebagai pencerita).
6) Gaya Penulisan
Penulis cenderung menggunakan bahasa yang indah untuk
menceritakan detail tempat dan kalimat yang menggugah jiwa melalui ayat-ayah
Al-Qur’an maupun cara pandang tokoh utama dan ulama.
7) Amanat
Amanat yang ingin disampaikan Novel Api Tauhid ini
adalag jangan pernah melupakan sejarah, karena sejarah akan membuat kita merasa
lebih bertanggung jawab untuk meneruskan harapan para pejuang yang telah gugur.
b.
Unsur Ektrinsik
1) Nilai Moral
Nilai moral yang terdpat dalam Novel dapat dilihat
pada masing-masing tokoh dalam cerita. Secara keseluruhan tokoh dalam cerita
ini memiliki moral yang baik, tetapi ada beberapa tokoh yang memiliki moral
kurang baik. Moral baik misalnya dalam tokoh Fahmi yang menjaga pandangan
terhadap yang haram.
2) Nilai
Sosial
Nilai sosial yang terdapat dalm Novel ini dapat
dibuktikan dari tokoh Fahmi yang tidak sungkan memberikan bantuan kepada
seorang Ibu pengungsi yang berasal dari Suriah.
5.
EVALUASI
a.
Kelebihan
Kelebihan dari Novel ini adalah penulis
berusaha menceritakan kronologi sejarah darikehidupan Badiuzzaman Said Nursi dengan sangat
sistematis. Agar mudah diingat dan dipahamihi oleh para pembaca, penulis
menghadirkan dialog-dialog antara tokoh yang terlibat dalam novel berupa
tanggapan dan kesan
b.
Kekurangan
Kekurangan
dari Novel ini hanya terdapat pada bagian editan tulisan, beberapa kata dalam
bab ditemukan Typo, jadi dapat menjadi perhatian
yang cukup serius bagi novel yang bergelar Best Seller ini.
Comments
Post a Comment